Wed, 21 Jun, 2023
RSUPKANDOU.COM, MANADO--Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian, RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado, Dr.dr Ivonne.E Rotty,M.Kes, membuka kegiatan Orientasi Pelatihan dan Pendidikan (Diklat) terkait Bantuan Hidup Dasar(BHD, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien(PMKP), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi(PPI), Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit(K3RS), dan Covid-19, bagi Mahasiswa D-III Keperawatan Tolitoli Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu, Rabu (21/06/2023) di aula lantai 2 kantor pusat administrasi RSUP Kandou.
Dokter Ivonne menjelaskan bahwa Instalasi Diklat RSUP Kandou saat ini telah terakreditasi secara paripurna, dengan demikian semua proses Diklat harus memenuhi standard serta regulasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
"Salah satu contoh RSUP Kandou sebagai penyelenggara Diklat yang sudah terakreditasi, harus memiliki Aplikasi yang namanya E-SILAHKAN (Sistim Pelatihan Kandou), dimana para peserta Diklat diharuskan mendaftar lewat aplikasi tersebut sebelum Diklat dimulai," Jelasnya.
Dalam pelatihan ini, Dokter Ivonne juga mengingatkan bahwa pentingnya membangun serta menjaga komunikasi yang baik antar sesama, selain itu ada penilaian penilaian bagi peserta terkait prilaku,absensi, namun sebaliknya peserta wajib juga menilai kwalitas dan kwantitas dari Diklat.
"Tujuan dari penilaian keduanya, untuk memperbaiki mutu dari Diklat ini"katanya.
Dengan demikian Dokter Ivonne mengharapkan kepada peserta Diklat agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik, sehingga ada hal positif yang bisa membekali, ketika ilmu yang diperoleh dapat terimplementasikan saat kembali ke Institusi dengan penuh harapan sehat dan sejahtera.
Sementara Ketua Jurusan Keperawatan, Selvi Alfrida, S.Kp, M,Si, menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan jajaran RSUP Kandou yang sudah menerima mahasiswa D-III Keperawatan Tolitoli Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu untuk melakukan praktek dan orientsi pendidikan dan pelatihan di RSUP Kandou.
"Program Studi (Prodi) keperawatan kami ini baru pertama kali melakukan praktek di RSUP Kandou, dan bersamaan dengan itu, kami juga akan melakukan servei untuk prodi lain untuk bisa melaksanakan praktek di rumah sakit ini,"ujar Alfrida.
Alfrida juga menjelaskan bahwa di Rumah Sakit Tolitoli, kasus atau masalah masalah kesehatan sulit ditemukan, oleh karena rumah sakit tersebut masih tergolong tipe C.
" Dasar itulah kami ingin mahasiswa kami memperoleh kompetensi lebih terkait dengan beberapa kasus yang tidak ada ditempat kami,dan juga menjadi tuntutan kurikulum, sehingga kami memilih RSUP Kandou dengan status Rumah Sakit Pusat Rujukan Nasional sebagai tempat untuk melaksanakan praktek,"terangnya.
Dengan demikian dirinya mewakili Institusi berpesan kepada mahasiswa agar kehadiran ditempat ini jangan disia siakan untuk memenuhi kompetensi.
"Jangan lewatkan kesempatan belajar di RSUP Kandou ini yang sudah terakreditasi secara paripurna,"pungkasnya.***(Hukormas)