RSUPKANDOU.COM, MQNADO - Plt Dirut RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado, dr Jehezkiel Panjaitan,SH.MARS, Selasa (04/02) membuka seminar di RSUP Kandou dengan tema "Dapatkah Kanker di Cegah?" dan lomba mewarnai serta menggambar anak anak Estela.

Seminar ini diikut oleh masyarakat umun anak anak Estella RS Kandou ,dokter dan perawat dari RS Kandou juga dari luar rumah sakit Kandou secara tatap muka dan daring.

Direktur Jehezkiel Panjaitan dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur kegiatan yang bermanfaat ini boleh berjalan dengan baik.

Menurut Jehezkiel Panjaitan yang turut didampingi, Plt Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian Ns Suwandi Luneto mengatakan bahwa kanker merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

"Angka kejadian kanker yang terus meningkat setiap tahunnya menuntut adanya upaya lebih, dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang efektif,"

Menurut ia dalam upaya mengatasi tantangan ini, penyelenggaraan forum ilmiah menjadi sangat penting untuk berbagi pengetahuan, inovasi, dan hasil penelitian terbaru di bidang onkologi.

Lanjut dikatakannya Kementerian Kesehatan RI, melalui RSUP Prof.Dr.R.D Kandou berupaya mendekatkan dan meningkatkan layanan kanker dengan menjadikannya pusat layanan kanker bagi masyarakat di bagian Timur Indonesia. 

"Kementerian Kesehatan sudah berupaya pembangunan fasilitas pusat layanan kanker melalui pembiayaan Islamic Development Bank, yang didalamnya diisi dengan sumber daya manusia yang kompeten, alat kesehatan canggih dan pusat riset untuk layanan kanker," terang Panjaitan.

Panjaitan menambahkan dengan diselenggarakannya seminar ini bertujuan untuk mempertemukan para peneliti, praktisi kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya termasuk masyarakat pengguna layanan untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam mencari solusi terbaik untuk penanganan kanker.

"Edukasi kepada masyarakat luas melalui kampanye dan kegiatan penyuluhan kesehatan akan terus kami gencarkan untuk membantu menurunkan angka kejadian kanker di masa depan" pungkasnya.

(Humas Kandou)