Buka Diklat Bagi Mahasiswa Unsrat, Direktur SDM Yune Laukati: RSUP Kandou Tegas Zero Toleransi untuk Perundungan Kekerasan Seksual dan Pungli

Fri, 08 Aug, 2025


‎RSUPKANDOU.COM, MANADO – RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado menggelar orientasi, pendidikan, dan pelatihan intensif bagi mahasiswa program profesi Dokter, Dokter Gigi, dan Ners dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Jumat(08/08). Acara dibuka resmi oleh Direktur SDM Pendidikan dan Umum RSUP Kandou, dr. Yune Laukati, MARS. 

‎Pelatihan ini mencakup aspek dalam pelayanan kesehatan, termasuk Bantuan Hidup Dasar (BHD), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS), serta Pelayanan Prima.

‎Dalam sambutannya, dr. Yune Laukati, MARS, menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali para calon tenaga kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan esensial sebelum mereka terjun langsung ke lingkungan kerja rumah sakit. "Kami berharap para mahasiswa dapat lebih siap dan kompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan aman bagi pasien," ujarnya.

‎Lebih lanjut, Direktur SDM menekankan pentingnya pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas, dengan fokus pada keselamatan pasien, pekerja, dan lingkungan rumah sakit. Peserta pelatihan diharapkan mampu mengaplikasikan materi yang dipelajari dalam praktik kerja lapangan, dengan penekanan pada pencegahan cedera akibat kesalahan tindakan. 

‎"Peserta didorong untuk menjaga sikap dan komunikasi yang baik, serta mengikuti SOP dan program yang telah dirancang," tambah Laukati. Rumah sakit memiliki kebijakan tegas terhadap perundungan, kekerasan seksual, atau pungutan liar, dan peserta diimbau untuk melaporkan jika mengalami hal tersebut.

‎Sementara Dr. dr. Nurdjannah Jane Niode, Sp.DVE, Subsp. Ven WD 1 FK Unsrat dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini. Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian integral dari program profesi dokter dan diselenggarakan di rumah sakit pendidikan utama. 

‎"Sebanyak 154 peserta akan mengikuti pelatihan selama enam hari, yang meliputi pencegahan infeksi, keselamatan kerja, dan pelayanan prima," ujarnya.

‎Beliau berharap, peserta dapat mengembangkan komitmen dan empati dalam memberikan layanan kesehatan, serta memperoleh pengetahuan dasar dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi tenaga kesehatan yang profesional dan bertanggung jawab.***(Humas Kandou)