Tue, 15 Nov, 2022
RSUPKANDOU.COM, MANADO--RSUP Prof Dr R. D Kandou Manado, melakukan pendampingan terkait Lokus Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu(AKI) dan Angka Kematian Bayi(AKB), kepada RSUD Dunda Limboto, (15/11) secara daring.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Plt Direktur Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan(Kemenkes) RI, dr Ni Made Diah Permata Laksmi, MKM.
Dalam sambutannya dr Ni Mase Diah Permata Laksmi mengatakan, pada prinsipnya kegiatan ini merupakan upaya untuk menekan AKI dan AKB, serta menjadi sasaran pembangunan Nasional, Global maupun rencana strategi daerah. Karena kesehatan ibu dan bayi merupakan indikator kesejahteraan suatu bangsa. Sehubungan dengan hal ini, Kemenkes meminta kepada rumah sakit vertikal untuk bisa mengampuh RSUD diseluruh Indonesia secara bertahap dari tahun 2020 sampai 2024.
Sebanyak 514 kabupaten/kota di Indonesia akan didampingi rumah sakit vertikal, bertujuan agar nanti secara mandiri bisa meningkatan kwalitas pelayanan ibu dan bayi. Sesuai data 70 persen kasus kematian ibu dan anak terjadi dirumah sakit, itu perlu dikaji lebih lanjut apakah memang standart pelayanan rumah sakit harus diperbaiki, atau SDM maupun sarana prasarananya.
"Sehubungan dengan pendampingan rumah sakit, pemerintah berharap kwalitas pelayanan ibu dan bayi dapat ditingkatkan sesuai dengan standar. Dan ketika itu sudah tercapai,berharap RSUD boleh menjadi pengampuh bagi rumah sakit sekitarnya," katanya.
Sementara, Direktur Pelayanan Medik. Keperawatan dan Penunjang
RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado dr.Jeheskiel Panjaitan,SH. MARS, mengatakan, dengan program pemerintah tentang 6 pilar tranformasi kesehatan, diantaranya pelayanan kesehatan rujukan,dengan tidak meninggalkan pelayanan kesehatan primer, diharapkan dapat terlaksana sesuai dengan amanah pada RPJMN 2020 -2024, dengan miningkatkan akses dan kwalitas pelayanan kesehatan menuju cakupan semesta.
"RSUP Kandou Manado mendapat tugas dari Kemenkes, sebagai pengampuh bagi 26 rumah sakit yang ada di 4 provinsi, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, untuk melakukan pendampingan menurunkan AKI dan AKB," ujar Panjaitan.
Panjaitan berharap RSUD yang menjadi binaan, boleh jadi pengampuh bagi rumah sakit yang ada di sekitarnya.
"Saya harap RSUD Dunda Limboto bisa mengampuh bagi rumah sakit yang ada di Gorontalo Limboto dan sekitarnya, dalam upaya menekan turunnya AKI dan AKB," tururnya.
Dilain pihak Direktur RSUD Dr MM, Dunda Limboto, dr. Alaludin Lapananda, Sp,PD, menyambut baik kegiatan ini, karena sangat bermanfaat untuk pelayanan di RSUD Dunda Limboto.
"Ini merupakan penguatan bagi kami, karena sebelumnya RSUP Kandou sudah membantu lewat kerja sama penempatkan SDM dokter spesialis, dan saat ini menjadi pengampuh untuk menekan AKI dan AKB di rumah sakit Dunda Limboto," terangnya.***(Hukormas/qq)