RSUPKANDOU.COM, MANADO - Dalam memperingati Hari Kanker Sedunia pada 4 Februari 2025, dr. Jehezkiel Panjaitan,SH.MARS selaku Direktur Penunjang Medik dan Keperawatan RSUP Prof dr RD Kandou Manado  menegaskan pentingnya edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat akan kanker, yang kini menjadi salah satu penyakit tidak menular yang paling diperhatikan, hal itu disampaikan dalam Dialog  RSUP Kandou  bersama TVRI Manado yang mengangkat topik terkait Kanker Payudara,Rabu (05/02).   

Menurut dr Jehezkiel, dalam lima tahun terakhir, perhatian pemerintah telah beralih dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, termasuk kanker yang menduduki posisi kedua sebagai penyebab kematian di dunia, setelah penyakit jantung. Kanker payudara, khususnya, menjadi sorotan utama dengan insiden yang tinggi, menduduki peringkat kedua setelah kanker paru-paru.

"Melalui berbagai program edukasi, kami berusaha agar masyarakat lebih mengenal gejala dan pentingnya pemeriksaan dini untuk pengobatan yang lebih efektif," papar dr. Panjaitan.

Sembari menambahkan bahwa Beberapa inisiatif edukasi telah dilakukan,oleh RSUP Kandou Manado termasuk program kerja sama dengan RRI dan TVRI untuk menyebarluaskan informasi mengenai kanker.

Sementara dr Christian O. Manginstar, Sp.B(K)Onk, dalam dialog tersebut turut menambahkan bahwa perhatian terhadap kanker ini sangat penting, terutama dalam konteks data dari WHO yang menunjukkan bahwa meskipun insiden kanker payudara telah menurun di level global, di Indonesia, kanker payudara masih menduduki peringkat pertama dalam hal insiden dan kematian.

"Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangatlah krusial. Kita harus bekerja sama untuk menekan angka kematian akibat kanker payudara dengan mengikuti panduan dan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ungkap dr. Christian.

Melalui peringatan Hari Kanker Sedunia, RSUP Kandou berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kanker serta mendorong mereka untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin demi pencegahan yang lebih baik.(Humas Kandou)