Fri, 26 Sep, 2025
RSUPKANDOU.COM, Manado – RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado menggelar Kampanye Mutu Pelayanan Kesehatan yang difokuskan pada Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) serta Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Kamis (25/09), di Aula Lantai I Kantor Administrasi RSUP Kandou.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi RSUP Kandou dengan Tim Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI yang diwakili dr. Rizki Rahayu Ningsi, SKM, serta turut dihadiri perwakilan dari Unsrat dan Poltekkes Kemenkes Manado.
Acara dibuka oleh Direktur Utama RSUP Kandou, Prof. Dr. dr. Starry Rampengan, Sp.JP(K), FIHA., MARS, melalui Direktur Perencanaan dan Keuangan, Ekwanto, SE., AK., MM. Hadir pula sejumlah narasumber dari Sweden Indonesia Sustainability Partner, Komite Nasional Keselamatan Pasien, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Komite PPRA RS, serta tim Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes.
Dalam sambutannya, Ekwanto menekankan bahwa resistensi antimikroba kini menjadi ancaman serius bagi kesehatan global. “Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, baik di fasilitas kesehatan maupun masyarakat, berkontribusi terhadap meningkatnya bakteri resisten obat. Dampaknya nyata: terapi menjadi sulit, masa rawat inap lebih panjang, biaya perawatan meningkat, bahkan risiko kematian pasien bertambah,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tantangan infeksi nosokomial di fasilitas pelayanan kesehatan yang kerap terjadi dan sebetulnya bisa dicegah. Menurutnya, kepatuhan terhadap standar kewaspadaan, kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri (APD), sterilisasi alat, hingga tata kelola lingkungan rumah sakit sangat penting dalam memutus rantai infeksi.
Melalui kampanye ini, Ekwanto menegaskan bahwa PPRA dan PPI bukan hanya tanggung jawab komite tertentu, melainkan tanggung jawab bersama seluruh tenaga kesehatan. “Dokter, perawat, farmasi, laboratorium, hingga tenaga penunjang harus menjadi bagian dari gerakan ini,” tegasnya.
Ia berharap kampanye ini dapat meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang penggunaan antibiotik yang bijak dan rasional. Memperkuat disiplin penerapan standar pencegahan infeksi di setiap unit pelayanan. Membangun budaya kerja yang mengutamakan keselamatan pasien sekaligus melindungi tenaga kesehatan.
Ekwanto menutup sambutannya dengan mengajak seluruh peserta menjadikan kampanye ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen dan kompetensi bersama demi mewujudkan pelayanan rumah sakit yang bermutu, aman, dan berintegritas.***(Humas Kandou)