Sat, 24 Aug, 2019
Kegiatan Bakti Sosial berupa Operasi Katarak Phacoemulsifikasi secara gratis kepada sejumlah penderita katarak yang digelar oleh KSM Mata RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado, bekerjasama dengan PERDAMI Sulut dan FAkultas Kedokteran Universitas Samratulangi Manado dalam rangka Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 di Instalasi Bedah Sentral RSUP Kandou, Sabtu, 24 Agustus 2019.Kegiatan Bakti sosial ini dibuka oleh Direktur Utama yg diwakili oleh Ketua Komite Medik Dr.dr.David Kaunang, Sp.A(K) didampingi Ketua KSM Mata Dr.dr.Vera Sumual,SpM(K), Ketua Bagian dr.Weny Supit,SpM, Koordinator Program Studi dr. Eugeni Sumanti,SpM, Ketua Panitia dr.Yamin Tongku,SpM dan dihadiri oleh Operator tamu dr.Ricky E. Rooroh,SpM dan dr.Denny Walandow,SpM. Bersama Tim Promkes Dibawah Pimpinan dr.Neni EkawardaniDiketahui bahwa Vision 2020 adalah inisiatif global untuk mengeleminasi kebutaan yg dapat dihindari diprioritaskan pada Katarak, kelainan refraksi yg belum terkoreksi, glaukoma,Diabetik Retinopathy, Defiensy Vit A, Retinopathy of Prematurity prioritas ini dibuat berdasarkan penyakit tersebut dapat dicegah serta intervensinya bersifat cost-effective.Dr.David Kaunang dalam Sambutannya mengatakan bahwa "menurut data dari RISKESDAS, prevalensi katarak tertinggi di indonesia 2018 ialah provinsi Sulawesi Utara (3,7%) diikuti oleh Jambi (2,8%) dan Bali (2,7 %)Lanjuynya Data RAAB yang telah dilakukan di 3 provinsi di Indonesia memperoleh nilai rata-rata prevalensi seluruh kebutaan di atas umur 50 tahun adalah 2,4%, dan bila dikatakan angka ini dapat mewakili Indonesia, didapat angka penduduk yang saat ini mengalami kebutaan katarak sebesar: 60% (estimasi penderita katarak yang buta) dari 2,4% x (15% x 250 juta yaitu estimasi jumlah penduduk >50 tahun) = 534.000 Cakupan pertahun.Ditambahkan pula oleh Ketua KSM Mata Dr.dr.Vera Sumual,SpM(K) bahwa Cakupan operasi katarak di Indonesia saat ini sebesar 200.000 pertahun saja, maka backlog operasi katarak masih lebih dari 300.000.Diterangkan pula oleh Dr.Vera Phacoemulifikasi merupakan teknologi bedah katarak termutahir saat ini. Teknik operasi ini memungkin penanganan pasien katarak tanpa menggunakan jahitan dengan tingkat kenyamanan yang relatif lebih tinggi dibandingkan teknik sebelumnya". imbuhnyaRSUP Kandou sebagai RS Tipe A yg sudah terakreditasi JCI dan SNARS Paripurna dalam hal ini menyediakan fasilitas dan professional pemberi asuhan untuk melayani kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat dengan penyakit katarak terutama katarak pada Anak dan Katarak dengan komplikasi.Penanganan katarak tidak hanya dilakukan dengan operasi saja tetapi penanganan secara komprehensif menyeluruh perlu dilakukan, mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada masyarakat harus di lakukan secara berkesinambungan. Hal ini memerlukan kerjasama yang baik dari masyarakat, professional pemberi asuhan dan seluruh stakeholders yang ada.(hukormas/ch*)