‎RSUPKANDOU.COM, Manado – RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado menggelar Orientasi dan Pendidikan Pelatihan Profesi NERS bagi mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Klabat (Unklab) Airmadidi, Senin (25/08) di Aula lantai 2 kantor administrasi.

‎Kegiatan ini mencakup sejumlah materi penting, antara lain Bantuan Hidup Dasar (BHD), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS), serta Pelayanan Prima.‎

‎Direktur Utama RSUP Kandou, Prof. Dr. dr. Starry Rampengan, Sp.JP(K), FIHA., MARS, membuka kegiatan tersebut didampingi Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian, dr. Yune Laukati, MARS. Dalam sambutannya, Prof. Starry menekankan bahwa perawat memiliki peran vital dalam pelayanan kesehatan.

‎“Sentuhan awal pasien adalah perawat. Pelayanan rumah sakit ditingkatkan melalui peningkatan kompetensi perawat. Fokus pada kerja dengan hati dan profesionalisme, serta pelatihan dasar sangat penting untuk kondisi darurat,” ujar Prof. Starry.

‎Ia menambahkan, pelayanan bukan hanya sebatas menyembuhkan pasien, tetapi bagaimana memberikan yang terbaik dengan kasih sayang. “Layani pasien seperti keluarga sendiri. Mereka datang dengan beban berat, maka sayangi mereka,” tegasnya.‎

‎Prof. Starry juga mengingatkan agar perawat selalu meng-upgrade kompetensi, bekerja sesuai standar prosedur operasional (SPO), serta menerapkan prinsip 5S: senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. “Kita bekerja bukan hanya untuk manusia, tetapi untuk Tuhan. Karena itu bekerjalah dengan hati,” katanya.

‎Sementara itu, Dekan Fakultas Keperawatan Unklab, Nova Lina Langingi, MSN., PhD., NS, menyampaikan apresiasi kepada pihak RSUP Kandou. “Sejak tahun 2006 mahasiswa kami selalu diberikan izin untuk praktik di sini. Setiap tahun kami menempatkan mahasiswa, karena RSUP Kandou adalah rumah sakit pendidikan yang telah terakreditasi,” ungkapnya.

‎Dengan orientasi dan pelatihan ini, mahasiswa NERS Unklab diharapkan siap memberikan pelayanan terbaik, profesional, dan berintegritas sesuai dengan standar mutu serta keselamatan pasien di rumah sakit.

‎Untuk diketahui RSUP Kandou tidak mentolerir adanya bullying. Bila ditemukan kasus tersebut, pasti ada konsekuensi. Konsep perundungan (bullying) ini perlu dipahami bersama.  Sesuai Instruksi Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/211/2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Perundungan (bullying) di lingkungan kerja kesehatan, kita harus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari segala bentuk perundungan.  Hal ini sejalan dengan visi dan misi kita untuk menciptakan tenaga medis yang hebat, tanpa tekanan, intimidasi, atau diskriminasi.***(Humas Kandou)