Dalam Rangka Hari Penglihatan Sedunia, RSUP Kandou Gelar Edukasi Kesehatan Terkait katarak dan glukoma sebagai penyebab kebutaan

Thu, 14 Oct, 2021


RSUPKANDOU.COM--Dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada tanggal 14 Oktober 2021, RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado, menggelar sosialisasi kesehatan.

Acara yang di dikoordinasikan oleh International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) ini Dimulai sejak tahun 2000. Hari penglihatan sedunia merupakan sebuah hari peringatan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan perhatian dunia untuk isu-isu dalam bidang kesehatan mata. 

RSUP Prof dr R D Kandou Sebagai rumah sakit rujukan nasional memiliki andil dalam Meningkatkan Kesadaran masyarakat dan elemen-elemen yang berkaitan Dengan peningkatan kualitas kesehatan dalam hal ini kesehatan mata. 

Untuk itu Dalam rangka memperingati hari penglihatan sedunia tahun 2021 ini, RSUP Prof dr R D Kandou, khususnya Kelompok staf medik dan Profesional pemberi asuhan di departemen ilmu kesehatan mata Bekerjasama dengan Bagian ilmu kesehatan mata Universitas Sam Ratulangi , Persatuan dokter mata Indonesia Cabang Sulawesi Utara (PERDAMI SULUT), Ikatan profesi refraksionis optisien (IROPIN), dan Instalasi promosi kesehatan dan pemasaran rumah sakit,melaksanakan penyuluhan kesehatan Kepada pengunjung dan pasien RSUP Prof dr R D Kandou, Manado.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua KSM ilmu kesehatan mata  Dr. dr. Vera Sumual, Sp.M(K). Dalam sambutannya dr Vera Memberikan informasi mengenai penyebab Kebutuhan terbanyak di Indonesia  “Saat ini diketahui sekitar 2,2 miliar orang memiliki gangguan penglihatan. Sekitar 1 miliar kasus diantaranya merupakan kasus gangguan penglihatan yang dapat dicegah.
Penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia ialah katarak sebesar 0,78%, glaucoma, sebesar 0,2%, gangguan refraksi sebesar 0,4% dan gangguan retina sebesar 0,3%." Jelas dokter Vera.

Dr Vera juga menginfokan target kesehatan mata dunia yang diharapkan tercapai pada tahun 2030.

“Tahun ini majelis kesehatan dunia  (World health assembly) ke 74 Menetapkan 2 target kesehatan mata dunia Yaitu peningkatan angka pembedahan katarak sebesar 30% Dan peningkatan koreksi kelainan refraksi sebesar 40% pada tahun 2030."Katanya. 

Acara ini juga disiarkan melalui TV kabel rumah sakit yang terhubung di seluruh wilayah rumah sakit, platform zoom meeting dan media sosial. Penyuluhan kesehatan ini dilakukan oleh 2 orang residen ppds ilmu kesehatan mata UNSRAT dr Richardo Rusli dan dr. Ivan Chandra Sulamanda. Kedua orang residen ini didampingi oleh DPJP dr. Ade John Nursalim, MM, MARS, Sp.M.Penyuluhan kesehatan kali ini Mengambil topik katarak dan glukoma sebagai penyebab kebutaan nomor 1 dan nomor 2 di Indonesia. Di mana Katarak merupakan penyakit yang tidak dapat di dicegah tetapi dapat diobati dan glaukoma adalah penyakit yang Dapat dicegah namun tidak dapat diobati (ireversible). Pengertian Masyarakat mengenai kedua Penyakit ini merupakan kunci tatalaksana yang baik Dengan hasil yang lebih memuaskan. 

Dalam penyuluhan juga ini diingatkan kembali mengenai pentingnya deteksi dini kebutaan pada masyarakat dan memeriksakan mata secara berkala. 

Selain itu, RSUP Prof dr R D Kandou Juga membuat poster-poster terkait 4 penyakit utama penyebab kebutaan di Indonesia yakni: katarak, glaukoma, kelainan refraksi dan retinopati diabetik. Poster ini ditayangkan di media sosial, dan dibagi-bagikan secara elektronik sebagai upaya bersama peningkatan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mata khususnya terkait 4 penyakit utama penyebab kebutaan di atas.

Acara ini merupakan Bagian dari rangkaian acara dalam rangka hari penglihatan sedunia RSUP Kandou. Di mana keesokan harinya pada tanggal 15 Oktober 2021, Dokter-dokter spesialis akan turun langsung dan memberikan Penyuluhan dalam bentuk video edukasi. Acara juga masih akan dilanjutkan dalam bentuk bakti sosial pemeriksaan mata skrining diabetik retinopati dan pembagian kacamata pada tanggal 16 Oktober 2021 yang akan diadakan di desa poopo Kecamatan Tombariri,  Tanawangko.(Hukormas)